Senin, 17 Mei 2010

Lalu Lintas Kehidupan

Alhamdulillah wash sholaatu was salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.


Segala lini kehidupan memiliki aturan. Tidak ada di kehidupan ini yang tidak ada aturan. Setuju ?

Sekolah ada aturan, kerja juga ada aturan. Di rumah juga ada aturan, ngekospun ada aturan.
Apa coba yang gak ada aturannya ? Dimanapun kita berada pasti ada aturannya bukan ??

Pemikiran ini tiba-tiba terpikirkan saat tadi pagi saya berangkat kuliah. Tadi pagi emang saya berangkat tidak seperti biasanya, agak telat karena ada pergantian dosen dan jam masuknyapun mundur setengah jam. Selain itu juga saya menunggu dijemput adik lalu harus saya drop dulu di kampusnya. Mau tidak mau sayapun gak bisa berleha-leha menikmati keramaian dan kemacetan jalan-jalan utama.

Melihat keadaan lalu lintas yang cukup padat tidak memungkinkan untuk mempercepat laju kendaraan, yang diperlukan saat itu adalah kesabaran dan kemahiran agar tidak diselip pengemudi lain yang suka' mepet-mepet. hehe.. Gak sopan nyelip-nyelip. Mengemudi juga ada aturannya. Bener kan?
Dan sampailah saya di pertigaan lampu merah yang cukup ramai dan kalau gak salah lampu hijaunya gak sampai 3o detik, kira-kira hanya 20 detik (nanti saya pastikan lagi, insya Allah..). Pokoknya nih, lampu merah yang pakai detikan gitu, udah gitu cepat pula. Di saat lampu hijau, saya menekan gas di saat tinggal 7detik lagi, dan sebelum melewati garis lampu udah berganti merah, hehe,, Tapiiii saya tancap gas aja, mengingat saya yang dah terlambat.

Kebiasaan saya kalau sudah melanggar begitu, melihat spion dan memastikan di belakang saya masih ada yang melanggar lebih parah dari saya apa tidak. Dan kali ini ketika saya melihat ke spion, yang saya lihat malah mobil polisi, hehehehe... Sedikit tersentak dan tersenyum sendiri. Tapi saya tetap membela diri kalau saya udah keburu menginjak gas, dan gak keburu ngerem lagi, *alibi.. Alhamdulillah polisi tadi mematuhi peraturan, mobilnya berhenti sesuai dengan petunjuk lampu lalu lintas. hehe..

Dari keadaan tadilah tiba-tiba saya tersindir dengan kelakuan saya sendiri. Ya saya tersindir, lebih tepatnya lagi saya tersentil. Dan saya disadarkan dengan diri saya sendiri. Kenapa saya tersentak dan agak kaget ketika saya melihat mobil polisi di belakang mobil saya ?? Ya polisi itu pasti tadi menyaksikan kalau saya sedikiti melakukan pelanggaran (saya rasa tidak melakukan pelanggaran, karena buktinya tuh mobil polisi diam aja gak mengejar saya, *pembelaan manusia bersalah).



Muncul banyak pertanyaan di kepala saya ??? *twink twing..

Kenapa setelah melakukan pelanggaran, lalu ada rasa cemas dan takut saat melihat polisi ?

Kenapa kita gak merasa tenang kalau mengemudi tidak membawa sim atau stnk mobil ?

Kenapa kita bisa patuh memakai helm, melengkapi motor dengan dua buah spion, nomor polisi, dan juga surat-surat yang lengkap ?

Kenapa kita bisa patuh memakai seat belt dan tidak menggunakan telepon saat berkemudi ?

Karena takut di denda ? takut bermasalah dengan pihak polisi?

Ya, tidak lain jawabannya karena kita tau kalau pelanggaran terhadap peraturan itu suatu kesalahan.

Dan dalam hal ini polisi yang akan bertindak, jadi muncullah rasa takut itu ketika melihat polisi. Kalau kita gak bersalah tentunya kita biasa aja. Ya gak ?Trus ..

Kenapa kita patuh kalau kendaraan itu berjalan sebelah kiri ?
Kenapa gak sebelah kanan ? Atau suka-suka kita aja ? Gimana ?

Apa yang akan terjadi kalau semua berjalan suka-suka aja ?
Mau kanan atau kiri terserah .. Coba bayangkan !?


Dan jugaaaa...

Kenapa takut terlambat masuk kelas ?
Takut diusir ? Takut dengan dosen ? Malu dengan teman-teman ?
Lagi-lagi itu semua peraturan. Dan kita melakukan pelanggaran terhadapa peraturan.
Maka gak heran kalau rasa takut itu muncul. Betul gak ?

Begitu juga di kantor kita takut melanggar aturan karena ada hukuman, termasuk mengurangi penilaian kualitas kerja kita. Bukankah begitu ?

Dan tidak beda di rumah, di keluarga, semua ada aturan. Kita takut orang tua marah dengan kita, menguhukum kita dengan mengurangi uang jajan dab sebagainya.

Tidak beda juga dengan kos-kosan atau kontrakan, semua tetap ada aturannya. Seperti penjaga kos baru kos-kosan saya bilang, "Hidup itu punya aturan sayang" ..hehe.. ya saya akan ingat selalu pesan yang menyindir saya itu. Namanya anak kos, gak mau rugi, dan terkadang penjaga kos pun tega dengan anak kos, *curhat kos2an deh...oke lanjut ...

Begitulah peraturan-peraturan yang berlaku yang dimanapun kita hidup tidak akan lepas dari yang namanya peraturan. Namun yang ingin saya tekankan, yang juga menjadi sentilan buat diri saya sendiri adalah...

Di saat saya takut berurusan dengan polisi karena telah melakukan pelanggaran, juga saya takut terlambat masuk kelas karena takut gak boleh masuk dengan dosen dan malu dengan teman-teman, dan saya takut telat membayar duit kos karena malu kalau ditagih bahkan takut diusir...he..

Dan .....

Bagaimana di saat saya melakukan hal yang dilarang Allah,
apakah pernah rasa takut saya seperti itu ?

Apakah cemas ? Was-was ? Deg-deg an ?

Apa saya juga tersentak dan gelisah ketika saya bermaksiat ?
Ketika saya seenaknya melakukan yang dilarang Nya ?
Sekalipun maksiat itu kecil,
tapi apakah saya pernah melihat Siapa yang saya dustakan ?


Imam Asy Syafi’i mengatakan,
لاَ يُؤْمَرُ وَلاَ يُنْهَى
“(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?”


Ketika Allah memerintahkan kita untuk menempuh jalan yang lurus,
lalu kita menempuh jalan seenaknya kanan kiri semau kita.
Ini bukan jalanan lalu lintas, tapi ini adalah jalan Nya Allah.
Jalan yang Dia ridhoi, yang diperintahkan agar kita menempuh jalan Nya.
Di jalan ini, bukan lagi berhadapan dengan Pak Polisi,
melainkan berhadapan dengan Pemilik langit dan bumi Tuhan seluruh alam.


“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)


Saya bisa bersembunyi dari polisi, bisa melanggar aturan lalu lintas tanpa ketauan polisi.
Karena polisi tidak menjaga 24 jam.
Saya bisa membohongi dosen, bisa titip absen, bisa nyontek saat ujian.
Karena dosen tidak bisa mengawasi segala gerak gerik mahasiswanya.

Selama peraturan itu dibuat oleh manusia, kita sebagai manusiapun punya 1001 cara untuk bisa melanggar tanpa harus ketahuan.
Ya, sangat loyal dengan perkataan, "peraturan dibuat untuk dilanggar".

Tidak masalah besar selama peraturan itu dari manusia dan untuk manusia.
Paling-paling kalau dengan polisi, tinggal kasih duit.
Paling-paling kalau dengan dosen, cuma ditegur.
Paling-paling kalau dengan orang tua dimarahin sebentar.
Paling-paling kalau dengan atasan, hanya gak dinaikkan gaji untuk bulan ini.
yaa...masih ada 997 alasan lagi......

Peraturan. Kenapa ya peraturan itu dibuat malah semakin membuat kita untuk melanggarnya.
Ada yang bilang karena yang dilarang itu yang bikin penasaran.
Ada juga yangg bilang yang dilarang itu pastinya enak.

Penasaran dan enak, bukan kah itu semua hanya tolak ukur hawa nafsu manusia ?
Mungkin jg yg keenakan itu adalah setan-setan yg gak pernah berhenti menggoda manusia ?

Semoga Allah melindungi kita dari kelalaian mengikuti kebenaran.
Dan berhenti mencari pembenaran dari kebenaran.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca surat Ath Tholaq ayat 3 kepada Abu Dzar Al Ghifariy. Lalu beliau berkata padanya,

“Seandainya semua manusia mengambil nasehat ini, itu sudah akan mencukupi mereka.”
Yaitu seandainya manusia betul-betul bertakwa dan bertawakkal, maka sungguh Allah akan mencukupi urusan dunia dan agama mereka.

Kembali cermati apa itu peraturan. Peraturan = nasehat. Sama-sama berisikan tentang kebaikan. Semata-mata apapun jenis peraturan itu bertujuan untuk menyelamatkan. Melindungi dan menciptakan keamanan dan kenyamanan.
Tidak ada tujuan yang buruk dari terciptanya peraturan.


Kembali saya ingin tekankan,
Biarlah kalau peraturan itu berasala dari manusia.
Yang jadi renungan saya saat ini,
Peraturan Allah..

Tidak ingin panjang lebar lagi, karena udah cukup panjang.
Terutama untuk diri saya sendiri, dapat menjadi renungan saya.
Dan berharap yang membaca dapat memperoleh manfaat dari bisikan hati saya.

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) ? (QS : Al Qiyamah: 36)


"Apakah mereka diciptakan tanpa ada balasan dan siksaan ? (Madaarijus Salikin, 1/98)


Saya tidak bisa bersembunyi dari Nya, saya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa izin Nya.
Sayapun tidak bisa lari dan lepas dari pengawasan Nya.
Tidak, tidak..tidak akan pernah bisa.
Bukan cuma saya, tapi kita semua. Manusia.
Dialah Yang menciptakan kita dari tiada menjadi ada.
Yang memberi kita pedoman dalam hidup ini, yaitu
Al Qur'an dan As Sunnah..


Semoga kita bisa semakin memperbaiki diri..

Tak terhitung dosa-dosa yang saya lakukan,
Namun tidak menjadikan Dia berhenti memberikan nikmat Nya padaku.
Hingga detik ini, saat saya mengetik ini.
Begitu melimpah kemaksiatan yang pernah saya lakukan tanpa rasa malu dan takut.
Namun Dia masih memberikanku kesempatan untuk bertaubat.
Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima taubat.

Sebelum Allah memberhentikan nikmat Nya,
sebelum Allah mengakhiri kesempatanku untuk mengambil bekal akhirat,
sebelum ajal menjemput, kita semua yakin, stiap yang bernyawa akan merasakan kematian.
Seolah-olah hanya mengantri menunggu panggilan itu, Allahu musta'an.

Agar berbagai nikmat tidak lenyap,
agar terlepas dari berbagai bencana dan musibah yang tak kunjung hilang,
Maka agar setiap kiya memperbanyak taubat yang nashuh (yang sesungguhnya).
Karena dengan beralih kepada ketaatan dan amal sholeh,
musibah tersebut akan hilang dan berbagai nikmat pun akan datang menghampiri.

Ini bukan jalanan lalu lintas dengan aturan polisi.
Ini bukan aturan lembaga pendidikan yang tertuju untuk mahasiswa.
Ini bukan kantor yang memiliki pegawai yang harus disiplin.
Dan ini juga bukan kehidupan bebas tanpa aturan.
Bukan kehidupan bebas tanpa balasan dan hukuman.
Ini adalah pertanggung jawaban kita nantinya.

Kehidupan yang abadi bukan di sini.
Biarlah hidup di dunia ini menjadi penjara bagi orang beriman,
Karena inilah jalan yang diperintahkan kepada kita..
Jalan Nya, jalan yang lurus, Jalan Yang di Ridhoi Allah 'Azza wa Jalla..
Hanya dengan ridho Nya kita bisa menempuh jalan Nya..
Dengan pertolongan Nya dalam mengikuti kebenaran..
dan petunjuk Nya dalam membenarkan yang benar.


Kalaulah kita sudah mengetahui peraturan merupakan nasehat, berisikan kebaikan. Maka tidak ada ruginya kita untuk patuh dan ta'at. Terlebih itu urusan kita dengan Nya. Dunia bukanlah kehidupan sebenarnya, Janji Allah adalah benar. Azab Nya begitu pedih, lebih pedih jika kamu harus menjalan hukuman di sel tahanan polisi atau kamu harus di keroyok massa. Sungguh itu semua tidak ada apa-apanya dibanding balasan apa yang akan kita terima atas kemaksiatan kita selama hidup. Azab Nya sangatlah perih.


“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni'mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri , dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Anfaal: 53)


"Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika sya’an wa ana a’lamu wa astaghfiruka minadz dzanbilladzi laa a’lamu’ "
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan menyukutakan-Mu dengan sesuatu padahal aku mengetahuinya. Aku juga memohon ampunan kepada-Mu dari kesyirikan yang tidak aku sadari) (HR. Ahmad).


Kami memohon kepada Allah, agar menunjuki kita sekalian dan seluruh kaum muslimin kepada perkataan dan amalan yang Dia cintai dan ridhoi. Tidak ada daya untuk melakukan ketaatan dan tidak ada kekuatan untuk meninggalkan yang haram melainkan dengan pertolongan Allah.

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا دَائِمًا إلَى يَوْمِ الدِّينِ .


Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat .
(Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna).



~Najwa Az Zahra~
*Renunganku hari ini

Sabtu, 15 Mei 2010

Cinta & Diam


Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam ...

karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia,
dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah
juga orang yang telah Alloh ta'ala. pilihkan untukmu ...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja
Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata,
hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?

dan jika memang,
'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan u/ berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...




jika dia memang bukan milikmu,
Allah melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu
dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

biarkan 'cinta dalam diammu' itu,
menjadi memori tersendiri,
dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...



Menjaga hati lebih utama,
jika tidak dikatakan maka tidak akan ada yang tau selain Dia pemilik hati ini.
Merahasiakannya dengan mengharapkan suatu kesucian akan cinta.

Allah tahu yang terbaik untuk kita,
termasuk kepada siapa cinta ini akan diberikan,
dan siapa yang akan membalasnya.

Mencintai tidak melebihi cinta pada Nya,
sehingga mencintai sesuatu karena Nya
akan menambahkan rasa cinta,
dan mendekatkan kita pada yang menganugerahkan rasa cinta ini.


Semoga Allah menjaga hati dan cinta kita dengan senantiasa mengharapkan ridho Nya.




~Najwa Az Zahra~
Diam dan Cinta



hearts Pictures, Images and Photos
.. Lautan cinta tak berpantai, Sungai cinta tak bermuara ..
hearts Pictures, Images and Photos

The Reason i Keep Fighting For ....



Apabila cinta tidak berhasil…


BEBASKAN dirimu .

heart Pictures, Images and Photos


Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya ,

dan terbang ke alam bebas LAGI .



~ Najwa Az Zahra~
Semua Akan Indah Jika Sudah Pada Waktunya