Jumat, 02 April 2010

Kunikmati Nikmat Ini


Terbitnya fajar membuat saya bersemangat mengawali pagi ini dengan ke pasar. Dari semalem udara disini dingin, dari diang hingga sore hari diguyur hujan. Membuat udara malam hari menjadi lebih dingin.Begitu jugsa di pagi harinya.

Udara pagi hari ini lebih dingin dari biasanya. Membuat saya betah di luar, tapi tidak di keramaian pasar. Suasana sekitar kos masih sangat sepi dan tenang. Tidak ada kebisingan seperti disaat aktifitas mahasiswa sudah dimulai. Masih jam setengah enam pagi, masih pada tidur, dan lampu2 kos2an blm pada dimatiin. Atau mungkin masih pada beraktifitas di kamar masing-masing. Yang jelas, saya sangat suka suanan pagi harui, saat terbitnya fajar.

Karena bingung mau masak apa, tapi pengen masak dan kalau laper pengen makan, alhasil saya memutuskan untuk membuat nasi goreng. Nasi goreng oriental, eh bukan. Nasi goreng alah chef Najwa's Queen.hihi.



Saya tidak suka' MSG, apapun jenis dan bentuknya. Biar kurang ada rasa sedap sedikit, buat saya itu lebih baik dari pada harus memasukkan MSG ke racikan makanan saya. Masak sendiri itu jauh lebih sehat dari pada jajan di luar semahal dan sehigienis apapun. Setuju? Harus setuju.

Karena saya suka' jagung, saya menambahkan jagung ke dalam nasi goreng, sosis dan juga karena ada bakso, saya gabungin aja. Kenyang deh bayanginnya. Saya kurang suka' bakso dan daging-dagingan. Lebih suka' tempe, tahu, terong, dan sayur. Itu jauh lebih menggiurkan saya.hehe..

Sebenarnya saya gak bisa masak, lebih tepatnya tidak sering memasak. Lebih tepatnya lagi, saya bisa masak buat diri saya sendiri, blum bisa saya bagi. Tapi kalau masak tentunya bukan buat saya, karena yang masak udah kenyang duluan melihat apa yang dimasak.

Membiasakan diri untuk masak saya rasa gak ada ruginya. Sebagaimana wanita dan kodratnya, memasak bukanlah hal yang asing. Bersih-bersih rumah, nyuci, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Tidak hanya mengandalkan pembantu rumah tangga yang dipekerjakan ibu di rumah. saat hidup jauh dari orang tua, saya rasa itu sebuah kesempatan untuk melatihh diri untuk mandiri, mengontrol keuangan, dan mengambil keputusan sendiri seperti lingkungan dan pergaulan terutama.

Cerita nasi goreng jadi kemana2. Ya masih berkaitan siy, karena tanpa kemandirian dan keinginan, nasi goreng itu tidak akan jadi. Tanpa kemauan pakaian itu hanya akan menumpuk di keranjang pakaian kotor, tanpa niat semua tidak akan bisa kita selesaikan sendiri, dan lagi-lagi harus menyerahkan pekerjaan ini ke orang lain. Lalu tidak ada yang berubah dari diri kita. hiduo sendiri dan hidup dengan orang tua, sama enaknya. Kemandirian dan rasa tanggung jawab kita seharusnya lebih besar di saat kita hidup sendiri, jauh dari orang tua.


Hidup itu nikmat dengan cara masing-masing kita menikmatinya.
Yang berbda hanyalah bagaiman kita menikamti hidup itu.
dan apa yang membuat hidup kita nikmat ..
Saya, kamu dan kalian pasti mempunyai pendapat yang berbeda.

Segala sesuatu akan menjadi lezaaat di saat kita membutuhkannya.
Kalau terbiasa dengan yang lezat lezaat, yang biasa saja menjadi tidak lezat.
Tapi kalau dinikmati saat kita membutuhkannya, apapun itu akan menjadi lezat.

Setelah berbagi nasi goreng karangan saya dengan adik, sekarang saatnya saya menyantap nasi goreng bagian saya. Mungkin hanya lidah saya yang dapat menikmatinya, tapi suatu saat, saya berharap bisa berbagi kelezatan rasa masakan saya, tapi kalau saya sudah memiliki kelinci percobaan untuk mencicip makanan saya, hingga mencapai hasil maksimal.

Seenak-seenaknya makan di luar, tetap enak kalau makan buatan sendiri.
Sesehat-sehat makanan di luar, saya sara tetep lebih sehat masakan kita sendiri.
hehe..alibi alibi pembelaan kepada diri sendiri yang emang benar, dan untuk menjadikan semangat memasak hingga mancapai hasil maksimal.

Ayo mbak-mbak, ibu-ibu saudariku..jangan serahkan tugas-tugas kita pada orang lain. Selain itu sudah tanggung jawab kita, dan juga pembantu rumah tangga termasuk orang lain, bukan anggota keluarga sehingga bukanlah muhrim untu berada tinggal satu atap dengan keluarga kita. (keluarga saya kelak lebih tepatnya..hehe).

Bismillah..saya mau menyantap sarapan..

~Najwa Az zahrah~
Terbitanya fajar, kuberbisik

7 komentar:

  1. ahhahaha
    padahal ini gara2 ga ksampean to makan sate padangnya?
    hahha
    ktauan..
    ini pasti beli deh di warung dkt kos itu..
    *berlaga sok tau

    BalasHapus
  2. ini hasil dari gerak gerik jemari indah ku ..
    mengupas, memotong, mencuci, menggoreng mengaduk-aduk, memasukkan bumbu2 dengan takaran jari jemari...bla bla bla...
    yang membuat ini nikmat adalah prosesnya !!
    lebih nikmat dari sate padang buatan org lain..hehehe.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. hmmm...sepertinya boleh juga tuh kalau jadi kelici percobaannya...
    lumayankan ya dapat makanan gratisan.. hehehe..
    apalagi ada jagungnya tuh,,,
    hmmmm,,,,nikmat banget!!!

    BalasHapus
  5. boleh boleh...asala ada embel2 gratis ya?? klo sakit perut gk tgg jawab, namanya jg gratisan, gk boleh protes..he..

    BalasHapus
  6. sbg pengganti MSG, campur gula dan garam secukupnya, lalu tuangkan ke nasgor or sup, dll.
    coba deh....

    BalasHapus
  7. iyaa bener..itu jg diajarin mama..
    di rumah jg masak gk pernah pake' MSG2an...
    tp takarannya itu...
    siip..

    BalasHapus