Senin, 19 April 2010

Untuk Ibunda Tersayang

Suara hati seorang hamba yang berusaha tetap istiqomah di jalan ALLOH, suara hati yang merintih dan berusaha tegar dengan berbagai terpaan tudingan yang ada padanya... juga suara hati seorang muslimah yang sedang berjuang mempertahankan jati diri dan kemerdekaanya....


Bismillahirrahmanirrohim...



Teruntuk ibunda yang lembut hatinya....

Bukan aku menetang semua kata-katamu..

Bukan aku tak mau mendengarkan nasehatmu..



Aku tahu...

Batapa besar rasa cinta dan sayangmu untuku..

Dan akupun sama...

Aku teramat sangat mencitai dan menyayangimu...

Tapi maafkan aku...

Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu...

Aku begitu mencintai apa yang aku kenakan...

Aku mencintainya karena itu adalah seruan Alloh..

Rabb kita..


Perasaanku begitu sedih..

Manakala ibu mengatakan bahwa apa yang aku kenakan itu bukanlah suatu kewajaran...

Hatiku teriris...

Manakala ibu mengatakan bahwa aku telah “tersesat” dari jalan islam..



Dan air mataku tumpah...

Ketika ibu mengatakan semua ‘teguran-teguran keras’ kepadaku..

Semua itu terekam sebagai ancaman di pita memory otaku..



Aku tahu...

Maksud dari semua yang ibu lakukan terhadapku..

Tapi maafkan aku ibu...

Ketika Ayatulloh itu hadir dan mengisi relung keimananku yang kosong...

Entah mengapa..seruan itu begitu menyentuhku...

Menyentuh sisi kewanitaanku sebagai hambaNya yang selama ini kurang bersyukur...



Aku malu pada ALLOH ibu...

dosaku sudah bertumpuk..

Ketika aku melangkahkan kakiku,

setapak demi tapak dihadapan kaum adam dengan auratku yang terbuka...

Tanpa aku sadari..

aku telah meletakan batu bata untuk membangun “istana” di neraka..

na’udzubillah..aku tidak menginginkannya!


Aku merasa nyaman dengan apa yang aku kenakan sekarang...

Aku merasa lebih terjaga dari pandangan nakal kaum lelaki...

Aku merasa lebih bebas bergerak..

Aku merasa lebih ‘cantik’ dihadapan Alloh..

Aku merasa menjadi diriku sendiri!!


Karena itu...

Ijinkan aku mengenakan pakaian takwa ini..

Biarkan kain ini menjulur pada tubuhku...

Biarkan dia menutup semua lekuk tubuhku..

Jangan lagi kau peduli dengan ucapan orang di luar sana...

Bukankah engkau lebih mengenal anakmu??


Ibu...

Aku selalu mencintai dan menyayangimu...

Tapi alangkah lebih menyenangkan..

Bila kita membingkai rasa cinta kita ini dengan rasa cinta kita pada ALLOH...


Karena...

Hanya Dialah yang lebih pantas kita cintai lebih dari apa pun....


Wallahu Ta’ala A’lam...


Fatimah Ummu Abdillah


* Ukhty..yakinlah ALLOH akan selalu memberikan kekuatan padamu untuk menjalani cobaan ini dan percayalah..suatu saat nanti, dengan ijinNya..kita akan bisa meyakinkan mereka semua...ALLOH bersama dengan orang-orang yang sabar...bersabarlah dengan sebenar-benarnya sabar..*


~Najwa Az Zahrah~

Ibuku tersayang

3 komentar:

  1. Semangat mba amy, doakan aku bisa menyusul berhijab menutupi kecantikan seperti mba amy, walopun aku tak secantik nan indah, aku kan kaum hawa juga la yaw yang tercipta indah, wkwkwk.. mana tau kalau auranya mba amy jiprat ke aku, aku jadi lebih cantik daripada mba amy !!! whe..whe.. #ngarap

    BalasHapus
  2. weleh weleh..cantik itu ,milik smua wanita...kamu hawa...kamu jg wanita, pastinya cantik dan indah di mata laki2, ayoo ditutup..sejelek2 apapun aku, tetep aja akan kututup, saat kbenaran itu telah dtg ..*senyum

    BalasHapus
  3. Bangganya seorang ibunda yang berhasil mendidik anak gadisnya hingga ia beranjak dewasa dan memilih berhijab syar'i, di tengah keadaan zaman yang tertebar fitnah dimana-mana.

    "wajahmu mengalihkan duniaku", seudah sepantasnya engkau tutupi, agar kamipun tak berdosa jika tidak sengaja melihat.

    Barokallahu fiik ukhti.
    Semoga Allah meridhoi perjuangan kaum hawa dalam berdakwah.

    BalasHapus